Buku Yang Kubaca Bulan Januari 2015

Sunday, February 08, 2015

Bulan Januari 2015 kemarin saya berkomitmen untuk membaca beberapa buku fiksi dan nonfiksi. Meski sudah berusaha sedemikian rupa untuk fokus membaca buku-buku nonfiksi, toh akhirnya saya takluk juga untuk menamatkan hanya buku fiksi saja bulan itu. Gak usah banyak cakap, berikut adalah buku-buku yang saya tamatkan bulan Januari kemarin.

  1. Hadji Murad karangan Leo Tolstoy terbitan Serambi. Buku ini saya beli saat Indonesia Book Fair di Jakarta bulan November kemarin. Harganya murah, cuman lima belas ribuan di booth penerbit Serambi yang lagi ngadain diskon ancur-ancuran.
  2. Bukan Pasar Malam karangan Pramoedya Ananta Toer terbitan Lentera Dipantara. Buku ini sebenernya kali pertama saya baca waktu masih kuliah dulu. Nggak tau kenapa waktu itu saya nggak begitu berselera untuk membacanya sampai tamat dan baru saya tamatkan sekali duduk beberapa pekan yang lalu.
  3. A Sultan In Palermo karangan Tariq Ali terbitan Serambi. Buku ini juga sudah lama saya baca, seingat saya kali pertama membaca buku ini adalah dua tahun yang lalu, dan baru berhasil saya tamatkan akhir bulan Januari kemarin. Meski punya teknik penceritaan yang bagus, jujur aja, buku ini cukup membosankan dan tidak terlalu membuat saya terkesan. Padahal gembar-gembor tentang buku ini cukup ramai di kalangan pecinta buku. Tapi bagi saya, buku ini biasa saja. Selain kisah cabul dan campur-aduk keyakinannya yang menggelisahkan, buku yang digadang-gadang sebagai salah satu masterpiece-nya Tariq Ali ini tidak ada yang istimewa.
Selain ketiga buku yang sudah saya sebutkan di atas, saya juga lagi nyicil baca beberapa buku fiksi klasik seperti Pangeran Yang Bahagia-nya Oscar Wilde, Cinta Yang Hilang-nya O. Henry, Cinta Sejati-nya Guy de Maupassant, Snow-nya Orhan Pamuk, The Prague Cemetary-nya Umberto Eco, dan Inferno-nya Dan Brown – yang sudah saya selesaikan saat menulis ini.

Tahun ini sengaja saya jadikan semacam tahun-komitmen untuk lebih banyak membaca buku-buku yang semakin menumpuk di rumah setelah komitmen itu meredup pada tahun-tahun yang sudah lewat. Selain saya secara pribadi, saya juga mendorong istri supaya lebih rajin membaca dan membuat target-target pribadi terkait bacaan-bacaannya sembari mendapatkan supervisi dari saya perihal buku-buku apa yang sebaiknya ia baca.

Di samping buku-buku fiksi, focus saya tahun ini sebenarnya lebih ke buku-buku nonfiksi dengan tema-tema yang lebih spesifik. Di antara buku-buku nonfiksi yang sudah saya rencanakan untuk dibaca adalah buku-buku manhaj Al Ikhwan, membaca kembali buku-buku Anis Matta, beberapa buku Parenting, buku-buku Sirah (mulai dari Sirah Nabi hingga sejarah Islam), dan juga buku tentang kajian media.

Apapun itu, semoga tahun ini lebih baik daripada tahun yang sudah-sudah. Amin. [mylibridiary]

Kilongan, Februari 2015 

You Might Also Like

0 comments