Bincang Buku: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Saturday, August 02, 2014
Judul buku: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Penulis: Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerbit: Mizan
Harga: Rp. 30.000 – Rp. 35.000 (yang bekas mungkin lebih murah lagi)
Paginasi: 296 halaman
Kamis (31/7) siang, saya akhirnya berhasil menamatkan sebuah buku yang sangat indah berjudul Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Buku itu ditulis bersama oleh Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup dan diterbitkan oleh penerbit Mizan. Nama pertama mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta buku sejagat. Tapi siapa nama kedua? Klaus Hagerup? Bila ingatan saya tidak berkhianat, rasa-rasanya baru kali pertama ini saya mendengar namanya. Sambil menulis beberapa hal terkait buku yang baru saja saya selesaikan itu, saya berselancar di dunia maya demi mengetahui sosok seorang Klaus Hagerup. Namun sebelum itu, mari kita sedikit membahas tentang buku ini dulu.
Syahdan, saya membeli buku ini dari seorang penjual buku online di facebook pada bulan Juli tahun 2012 silam dan baru selesai saya baca bulan Juli tahun 2014. Dua tahun buku ini terlupakan akibat prioritas baca saya yang cukup berantakan selama kurun waktu tersebut dan teronggok begitu saja di sudut lemari yang penuh debu. Meski begitu, saya sempat membacanya hingga beberapa belas halaman saat awal-awal buku ini datang ke Luwuk dan tidak berlanjut karena alasan ini dan itu.
Buku ini memiliki sampul yang menarik. Ada dua orang anak remaja yang sedang bergelantungan di sebuah tangga yang panjangnya hingga menghunjam ke dalam bumi sementara di dinding-dinding yang mengelilingi kedua anak remaja itu terdapat begitu banyak buku yang saling berjejalan. Jujur saja, saya sangat tertarik dengan buku ini saat melihat sampulnya dan lebih tertarik lagi karena ada kata-kata perpustakaan di judulnya dan terlebih lagi dengan nama penulisnya: Jostein Gaarder, yang punya reputasi sangat baik dalam dunia perbukuan.
Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken bercerita tentang petualangan dua saudara sepupu bernama Nils dan Berit yang tinggal di dua kota berbeda. Petualangan yang seru dan mengasyikkan itu terangkum lewat media buku-surat, surat berbentuk buku harian, yang mereka kirimkan secara bergantian. Semacam sahabat pena tapi medium suratnya dalam bentuk buku. Meski berlatar belakang cerita remaja dengan imajinasinya yang kuat, buku yang seperti dongeng ini justru sering mengajak kita merenung tentang dunia perbukuan dan sepintas sejarahnya, serta hal-hal menarik yang ada di seputar buku dan dunia kepustakaan. Anda yang gemar membaca buku-buku Enyd Blyton pasti akan langsung nge-klik dengan alur cerita buku ini. Ditambah dengan perenungan-perenungan khas filosofis khas Jostein Gaarder yang tenar dengan buku Dunia Sophie-nya dan pemilihan kalimat yang bertenaga oleh Klaus Hagerup, membuat buku ini memiliki pesonanya tersendiri. Saya sendiri merasa agak menyesal kenapa baru menamatkannya akhir-akhir ini.
Bagi saya, buku yang bagus adalah buku yang berhasil ‘mengundang’ kita untuk membaca buku lain setelah kita membacanya. Dan buku Perpustakaan Ajaib ini menjadi salah satu yang dimaksud. Saya terangsang untuk membaca lebih banyak buku usai menamatkannya. Istri saya yang kerap melihat saya sedang mojok dan membaca buku ini pun ikutan tertarik dan sekarang ia sedang asyik membacanya, meninggalkan buku Pramoedya yang sedang dibacanya beberapa hari belakangan ini.
Oh iya, di awal tulisan ini saya menyebutkan tentang Klaus Hagerup. Siapakah sebenarnya dia? Saya lalu berselancar di dunia maya, utamanya wikipedia, untuk mencari tahu tentang sosok penulis yang baru saya dengar namanya ini.
Klaus Hagerup adalah seorang penulis terkenal di Norwegia. Selain itu ia juga bekerja sebagai penerjemah, bintang film, sutradara, dan penulis naskah. Ia lahir dari keluarga seniman dan karenanya nyaris semua anggota keluarganya adalah penulis. Di antaranya adalah saudara laki-lakinya, Helge Hagerup, dan kedua putrinya, Hanne dan Hilde Hagerup. Untuk lebih jelasnya tentang penulis yang terkenal ini, meski saya baru mengenalnya hehe, silakan baca di tautan ini.
Buku ini perlu dibaca oleh siapapun yang mencintai dunia menulis, anak-anak, dan terutama buku. Dengan kualitas terjemahan yang prima dan tak ada satu bagian pun yang ‘cacat’ membuat buku ini nyaman dibaca. Khusus di bagian ini, saya mengucapkan terima kasih kepada penerbit Mizan beserta tim penerjemah dan editornya yang telah bekerja brilian untuk menyajikan buku ini dengan kualitas terbaik. Oh iya, buku ini terbagi menjadi dua bagian. Entah bagian mana yang dikarang oleh Jostein dan Klaus. Hanya saja, di bagian ke dua buku ini, kita perlu sedikit menurunkan tempo saat membacanya karena ada banyak sekali pergantian sudut pandang dari Nils dan Berit, sehingga kalau tidak kita baca dengan teliti akan membuat kita bingung dengan alur ceritanya. Di luar itu, ini buku yang terlalu bagus untuk dilewatkan. Andai buku ini difilmkan, tentu akan menjadi kisah yang sangat bagus dan inspiratif sekali. [perpustakaanpribadiku]
Kilongan, Agustus 2014
Penulis: Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerbit: Mizan
Harga: Rp. 30.000 – Rp. 35.000 (yang bekas mungkin lebih murah lagi)
Paginasi: 296 halaman
Jostein Gaarder |
Syahdan, saya membeli buku ini dari seorang penjual buku online di facebook pada bulan Juli tahun 2012 silam dan baru selesai saya baca bulan Juli tahun 2014. Dua tahun buku ini terlupakan akibat prioritas baca saya yang cukup berantakan selama kurun waktu tersebut dan teronggok begitu saja di sudut lemari yang penuh debu. Meski begitu, saya sempat membacanya hingga beberapa belas halaman saat awal-awal buku ini datang ke Luwuk dan tidak berlanjut karena alasan ini dan itu.
Buku ini memiliki sampul yang menarik. Ada dua orang anak remaja yang sedang bergelantungan di sebuah tangga yang panjangnya hingga menghunjam ke dalam bumi sementara di dinding-dinding yang mengelilingi kedua anak remaja itu terdapat begitu banyak buku yang saling berjejalan. Jujur saja, saya sangat tertarik dengan buku ini saat melihat sampulnya dan lebih tertarik lagi karena ada kata-kata perpustakaan di judulnya dan terlebih lagi dengan nama penulisnya: Jostein Gaarder, yang punya reputasi sangat baik dalam dunia perbukuan.
Perpustakaan Ajaib dalam cover yang berbeda (edisi sebelumnya) |
Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken bercerita tentang petualangan dua saudara sepupu bernama Nils dan Berit yang tinggal di dua kota berbeda. Petualangan yang seru dan mengasyikkan itu terangkum lewat media buku-surat, surat berbentuk buku harian, yang mereka kirimkan secara bergantian. Semacam sahabat pena tapi medium suratnya dalam bentuk buku. Meski berlatar belakang cerita remaja dengan imajinasinya yang kuat, buku yang seperti dongeng ini justru sering mengajak kita merenung tentang dunia perbukuan dan sepintas sejarahnya, serta hal-hal menarik yang ada di seputar buku dan dunia kepustakaan. Anda yang gemar membaca buku-buku Enyd Blyton pasti akan langsung nge-klik dengan alur cerita buku ini. Ditambah dengan perenungan-perenungan khas filosofis khas Jostein Gaarder yang tenar dengan buku Dunia Sophie-nya dan pemilihan kalimat yang bertenaga oleh Klaus Hagerup, membuat buku ini memiliki pesonanya tersendiri. Saya sendiri merasa agak menyesal kenapa baru menamatkannya akhir-akhir ini.
Bagi saya, buku yang bagus adalah buku yang berhasil ‘mengundang’ kita untuk membaca buku lain setelah kita membacanya. Dan buku Perpustakaan Ajaib ini menjadi salah satu yang dimaksud. Saya terangsang untuk membaca lebih banyak buku usai menamatkannya. Istri saya yang kerap melihat saya sedang mojok dan membaca buku ini pun ikutan tertarik dan sekarang ia sedang asyik membacanya, meninggalkan buku Pramoedya yang sedang dibacanya beberapa hari belakangan ini.
Klaus Hagerup |
Klaus Hagerup adalah seorang penulis terkenal di Norwegia. Selain itu ia juga bekerja sebagai penerjemah, bintang film, sutradara, dan penulis naskah. Ia lahir dari keluarga seniman dan karenanya nyaris semua anggota keluarganya adalah penulis. Di antaranya adalah saudara laki-lakinya, Helge Hagerup, dan kedua putrinya, Hanne dan Hilde Hagerup. Untuk lebih jelasnya tentang penulis yang terkenal ini, meski saya baru mengenalnya hehe, silakan baca di tautan ini.
Buku ini perlu dibaca oleh siapapun yang mencintai dunia menulis, anak-anak, dan terutama buku. Dengan kualitas terjemahan yang prima dan tak ada satu bagian pun yang ‘cacat’ membuat buku ini nyaman dibaca. Khusus di bagian ini, saya mengucapkan terima kasih kepada penerbit Mizan beserta tim penerjemah dan editornya yang telah bekerja brilian untuk menyajikan buku ini dengan kualitas terbaik. Oh iya, buku ini terbagi menjadi dua bagian. Entah bagian mana yang dikarang oleh Jostein dan Klaus. Hanya saja, di bagian ke dua buku ini, kita perlu sedikit menurunkan tempo saat membacanya karena ada banyak sekali pergantian sudut pandang dari Nils dan Berit, sehingga kalau tidak kita baca dengan teliti akan membuat kita bingung dengan alur ceritanya. Di luar itu, ini buku yang terlalu bagus untuk dilewatkan. Andai buku ini difilmkan, tentu akan menjadi kisah yang sangat bagus dan inspiratif sekali. [perpustakaanpribadiku]
Kilongan, Agustus 2014
0 comments