Momen Yang Hilang

Monday, August 08, 2016


Ada banyak momen yang hilang semenjak saya pindah ke Jakarta. Salah satunya adalah buku-buku yang biasanya menyesaki setiap sudut rumah yang kini tidak – atau belum – lagi terlihat. Biasanya ketika saya lagi pengen membaca tentang suatu tema, maka saya akan ngumpulin buku-buku yang berhubungan dengan tema itu, menumpuknya di kamar belakang, dan membacanya satu demi satu sampai larut malam. Atau menghabiskan akhir pekan yang lengang dengan membaca dan membuat coretan-coretan singkat seputar buku-buku yang sedang saya baca seraya menyalin bagian-bagian yang menarik. Atau membongkar dan menata buku-buku di hari libur bareng istri yang setia memunguti dan membersihkan sisa-sisa ketidakcakapan saya dalam urusan beberes rumah. Sekarang, saya betul-betul merasa kehilangan dengan momen seperti itu.


Agak ganjil rasanya melihat rumah yang kosong melompong nggak ada bukunya. Apalagi saya kurang suka merabot. Ruang tamu saya nggak ada sofanya, sebagaimana waktu di Luwuk dulu. Jadi deretan buku di dalam lemari itulah yang saya anggap sebagai perabotan. Sekarang, di ruang tamu itu cuman ada satu meja kayu yang permukaannya saya penuhi dengan tumpukan buku. Mau beli lemari baru, dananya belum ada, hehe. Akhirnya, ya, buku-buku itu disebar begitu aja di meja itu berhubung lemari buku lawas yang saya boyong dari rumah mamak udah nggak bisa lagi menampung.

Anak sulung saya juga pernah curhat soal rumah sekarang yang buku-bukunya cuman sedikit, nggak sebanyak waktu di Luwuk. Ia juga sempat protes kecil ketika buku-buku komiknya nggak dapet tempat penyimpanan yang memadai dan tempat-tempat kosong sudah dikuasai oleh buku-buku saya.

Itu sebabnya, buat ngurangin galau, saya suka hunting toko buku bekas, atau nongkrong lama-lama buat cuci mata ke toko buku. Kalo ada yang menarik dan pas bawa duit ya beli, kalo nggak ya cukup liat-liat buku yang berderet-deret itu aja udah bikin hati senang bukan kepalang. Saya juga udah bikin rencana untuk mengunjungi perpustakaan-perpusakaan publik yang ada di Jakarta dan sekitarnya bareng anak-anak dan istri. Meski rencana kunjungan itu baru terealisir satu kali waktu ke Perpustakaan Kemendikbud, dan itupun nggak terlalu maksimal karena sudah sore dan jam perpustakaannya udah selesai, tapi saya tetap berharap untuk menjadikannya ritual rutin buat keluarga saya di rumah.

Ya gitu deh. Saya mau nostalgia dulu sama buku-buku yang lagi saya tinggal – untuk sementara – di Luwuk ya. [libridiary]



Cikokol, Agustus 2016

Lagi lupa bawa buku

You Might Also Like

0 comments