Buku Yang Kubaca Tahun 2016
Sunday, December 25, 2016
Pada tahun
2016 ini, saya menargetkan membaca 30 buku. Alhamdulillah, target itu bisa terpenuhi. Dari semua buku yang saya
baca itu, buku yang jadi favorit saya adalah Ghirah karya Buya Hamka untuk
nonfiksi dan Kooong karangan Iwan Simatupang untuk fiksi. Mungkin keputusan
untuk memasukkan kedua buku itu sebagai buku favorit saya ada hubungannya juga
dengan situasi negeri ini yang sedang berdinamika dalam beberapa bulan
terakhir.
Dan berikut
adalah daftar 32 buku yang saya baca selama tahun 2016.
Fiksi
- Kooong karangan Iwan Simatupang
- Akuarium karangan Sapardi Djoko Damono
- Sajak-Sajak Sepanjang Jalan karangan Emha Ainun Nadjib
- The Boy in Stripped Pajamas karangan John Boyne
- Angkatan Baru karangan Buya Hamka
- Orang-Orang Bloomington karangan Budi Darma
- Larasati karangan Pramoedya Ananta Toer
- Sekali Peristiwa di Banten Selatan karangan Pramoedya Ananta Toer
- Midah Simanis Bergigi Emas karangan Pramoedya Ananta Toer
- An Artist of The Floating World karangan Kazuo Ishiguro
- Pengen Jadi Baik karangan Squ
- Bekisar Merah karangan Ahmad Tohari
- Wisanggeni karangan Seno Gumira Ajidarma
- Senja di Jakarta karangan Mochtar Lubis
- Di Bawah Lindungan Kabah karangan Buya Hamka.
- Sebuah Perkawinan karangan Nasjah Djamin.
- Mimpi-Mimpi Einstein karangan Alan Lightman.
Non Fiksi
- Hikmah Luqman Al Hakim karangan Adil Al Giryani
- Ghirah karangan Buya Hamka
- How Reading Changed My Life karangan Anna Quindlen
- Jurnalisme Sastrawi karangan Agus Sopian, Eriyanto, dkk
- Serpihan Inspirasi karangan Salim Darmadi
- Bagaimana si Miskin Mati karangan George Orwell
- Zaman Peralihan karangan Soe Hok Gie
- Peran Sang Ayah karangan Bill Cosby
- Soekarno Sebagi Manoesia karangan Im Yang Tjoe
- Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya karangan Aa Gym
- Islam Lawan Fanatisme dan Intoleransi karangan Khurshid Ahmad.
- Pribadi dan Martabat karangan Rusydi Hamka.
- 40 Sabda Nabi 40 Ilustrasi karangan Hasan Aycin.
- Mati Ketawa Cara Rusia karangan Zhanna Dolgopolova.
- Bagaimana si Miskin Mati oleh George Orwell.
Selain buku-buku
di atas, ada buku lain yang saya baca secara rutin tapi belum sampai tuntas
semisal Analisis Wacana dan Analisis Framing karangan Eriyanto, beberapa buku sufi dan kumpulan tulisan, serta buku-buku
lain yang saya lahap secara sporadis. Bisa dibilang, buku-buku yang saya baca
tahun ini lebih banyak nonfiksi ketimbang fiksi meski daftar di atas menunjukkan
kondisi yang sebaliknya karena buku-buku nonfiksi itu tidak saya lahap sekali
habis melainkan secara bertahap.
Kiranya demikian.
[libridiary]
Saaba,
Desember 2016
0 comments