Membaca Adalah Laku Meditatif
Saturday, January 14, 2017
Saya lumayan rutin menekuri situs-situs
semisal Goodreads, Medium, dan Tumblr, serta cukup sering berkeliling ke
toko-toko buku daring yang ada di internet untuk mencari buku-buku bagus yang
ada di sana. Sejak pindah ke Jakarta pada bulan April 2016 pula saya banyak
meluangkan waktu untuk berkeliling dari satu toko buku bekas ke toko buku bekas
yang lain, membongkar-bongkar tumpukannya demi mencari buku bagus dengan harga
miring, serta berdiskusi dengan penjual-penjualnya. Mengunjungi perpustakaan
juga saya lakukan meski tidak terlalu rutin. Saya juga senang membaca ulasan
maupun kesan-kesan dari orang-orang yang sudah membaca buku tertentu, baik itu
buku yang menurutnya bagus, biasa-biasa saja, bahkan buruk entah itu di blog
pribadi maupun di linimasa media sosial mereka. Termasuk pula buku-buku yang
direkomendasikan, maupun tidak, oleh mereka, dimana saya senang menyimaknya
meskipun tidak mentah-mentah menelannya.
Saya juga suka menulis tentang buku-buku yang
akan, sedang, maupun yang sudah selesai saya baca. Saya sampaikan kesan-kesan
singkat saya, kesukaan saya, ketidaksukaan saya, termasuk saran dan rekomendasi
saya terhadap buku itu jika memang dirasa perlu. Semua itu saya lakukan karena
saya memang senang melakukannya dan ingin sedikit berbagi informasi kepada
orang-orang yang suka membaca, atau mereka yang sedang memulai kebiasaan
membaca buku. Saya melakukan itu bukan karena ingin dianggap sebagai orang
paling berilmu atau apa. Bukan. Akan tetapi membincang buku adalah memang kebiasaan
yang sudah lama saya lakukan, jauh sebelum hiruk-pikuk media sosial ini ada.
Oleh karenanya, belakangan ini saya suka
menulis tentang daftar buku-buku tertentu di blog ini. Semua itu saya lakukan semata-mata untuk berbagi dan bertukar
informasi tentang buku-buku yang bagus, dan mungkin buku-buku yang memberi
pengaruh dalam hidup, agar semangat membaca yang ada di dalam diri kita bangkit,
tersulut, lalu berkobar kembali. Agar semangat mencari ilmu dan pencerahan
melalui medium buku bisa menghiasi hari-hari kita yang mungkin disesaki dengan
hiruk-pikuk kebingungan dan kegamangan.
Kecepatan, kegaduhan, berita-berita yang
tidak bisa dipertanggungjawabkan benar salahnya, begitu padat menyesaki
hari-hari kita. Di zaman internet yang serba cepat ini, adalah perlu kiranya,
menurut hemat saya, meluangkan waktu barang sejenak untuk meninggalkan
hiruk-pikuk dunia itu lalu menggantinya dengan ritual membaca buku adalah
pilihan yang perlu kiranya dipertimbangkan. Di dunia yang gaduh ini, menyepi di
sudut hari sembari menekuri kata-kata yang menggugah hati dan mengubah jiwa,
yang mungkin berguna juga untuk menunjukkan arah ketika kita sedang
terombang-ambing dalam kebingungan dan tenggelam dalam ketersesatan, barangkali
bisa jadi alternatif yang kerap kita abaikan.
Karena bagi orang yang tidak terlalu suka keramaian seperti saya, membaca buku, dan menuliskan hasil pembacaannya, adalah semacam aktivitas laku meditatif untuk melarikan diri dari kegaduhan yang terjadi di luar sana, untuk kembali melihat ke dalam diri kita sendiri mengenai apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu diluruskan, dan apa yang perlu diperlunak. Dan dari
membagikan pengalaman membaca buku itu saya berharap ada interaksi lanjutan
tentang buku-buku lainnya dari orang-orang yang sudah membacanya. Saya berharap begitu. [libridiary]
Meruya, Januari 2017
0 comments